Dalam berbagai industri seperti manufaktur, migas, kelautan, hingga konstruksi, menjaga kualitas material dan lapisan pelindung menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cacat tersembunyi yang sering muncul adalah porositas, yaitu rongga kecil yang bisa melemahkan struktur material. Untuk mendeteksinya secara akurat tanpa merusak permukaan, digunakan alat khusus bernama porosity detector.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas alat porosity detector, Mulai dari bagaimana cara kerjanya, perannya dalam berbagai industri serta rekomendasi alat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Apa Itu Porosity Detector?
Porosity detector adalah alat inspeksi non-destruktif (Non-Destructive Testing/NDT) yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan pori-pori, celah kecil, atau ketidaksempurnaan pada lapisan pelapis (coating) pada material seperti logam, beton, dan plastik. Pori-pori tersebut bisa disebabkan oleh proses produksi yang tidak sempurna, seperti penyemprotan cat yang tidak merata, pengelasan yang buruk, atau proses pengecoran yang menghasilkan rongga udara dalam material.
Detektor ini bekerja dengan prinsip kelistrikan atau elektromagnetik untuk mengidentifikasi cacat yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dengan menggunakan porosity detector, pelaku industri bisa memastikan bahwa pelapis atau struktur telah diaplikasikan dengan benar dan akan bertahan sesuai spesifikasi desain.
Bagaimana Cara Kerja Porosity Detector?
Porosity detector umumnya bekerja berdasarkan prinsip kelistrikan, khususnya pengujian voltase tinggi (high-voltage testing). Berikut penjelasan cara kerjanya secara sederhana:

- Tegangan tinggi diterapkan pada elektroda yang menyentuh permukaan material atau coating yang sedang diuji.
- Permukaan coating yang utuh akan bertindak sebagai isolator, sehingga arus tidak mengalir.
- Jika ada pori-pori, celah, atau retakan, arus akan menembus ke substrat konduktif di bawahnya, menciptakan loncatan listrik yang terdeteksi oleh alat.
- Setiap loncatan ini akan menandai titik cacat pada lapisan coating.
Tingkat sensitivitasnya bisa disesuaikan berdasarkan ketebalan lapisan pelapis dan jenis material. Beberapa model modern bahkan dilengkapi dengan alarm suara dan visual, sehingga pengguna bisa segera mengenali keberadaan cacat selama proses inspeksi berlangsung.
Mengapa Penggunaan Alat Porosity Detector Sangat Penting?
Porositas mungkin terlihat sepele, tetapi dalam konteks industri, keberadaan cacat mikro ini bisa menimbulkan kerugian besar dan risiko keselamatan serius. Berikut beberapa alasan mengapa penggunaan alat porosity detector sangat penting:
a. Menjamin Kualitas Produk
Alat ini membantu memastikan bahwa lapisan pelindung (seperti cat, epoksi, atau coating anti-korosi) benar-benar melindungi permukaan dari pengaruh luar. Ini penting terutama dalam lingkungan yang ekstrem seperti industri kelautan, minyak dan gas, atau kimia.
b. Mencegah Korosi dan Kerusakan Dini
Porositas pada coating bisa menjadi titik masuk bagi air, udara, atau bahan kimia yang dapat menyebabkan korosi dini atau kerusakan struktural. Deteksi sejak dini mencegah biaya perbaikan atau penggantian yang besar.
c. Memenuhi Standar Industri dan Regulasi
Banyak sektor industri mengharuskan pengujian porositas sebagai bagian dari standar mutu dan audit sertifikasi. Misalnya, standar ISO 29601, NACE SP0188, dan ASTM D5162 yang mengatur metode pengujian coating.
Rekomendasi Porosity Detector yang Cocok dengan Kebutuhan Anda
Salah satu porosity detector yang paling direkomendasikan adalah dari merek PCWI. Alat ini telah digunakan secara luas di berbagai sektor industri karena presisi, akurat, dan daya tahannya.
Rekomendasi Alat: Porosity Detector Merek PCWI

Fungsi
Alat ini dirancang untuk mendeteksi lubang mikro atau celah pada permukaan pelapis konduktif seperti:
- Cat pelindung (protective coating)
- Epoxy atau polyurethane
- Lapisan enamel atau galvanis
Fungsinya sangat ideal untuk menginspeksi coating di tangki penyimpanan, pipa, jembatan, kapal laut, kilang minyak, dan struktur baja lainnya.
Parameter yang Diukur
Porosity detector PCWI mengukur:
- Tegangan tinggi (0,5 kV hingga 40 kV) untuk pengujian lapisan dengan berbagai ketebalan.
- Deteksi otomatis terhadap loncatan arus akibat pori-pori atau cacat.
- Pencatatan lokasi cacat melalui indikator suara dan cahaya.
Keunggulan
- Presisi tinggi: Dapat mendeteksi pori sekecil mikron.
- Tahan terhadap cuaca ekstrim: Cocok untuk lingkungan lapangan atau area berisiko tinggi.
- Portabel dan ergonomis: Desain ringan, mudah digunakan di medan sulit.
- Pengaturan voltase otomatis: Menyesuaikan tegangan sesuai ketebalan lapisan.
- Sertifikasi internasional: Sesuai standar NACE dan ISO.
Aplikasi
Porosity detector PCWI sangat cocok digunakan di berbagai industri berikut:
- Industri Minyak dan Gas: Pemeriksaan coating pada pipa bawah tanah dan kilang.
- Industri Kelautan: Proteksi korosi pada lambung kapal dan pelabuhan.
- Konstruksi dan Infrastruktur: Inspeksi pada jembatan, tangki air, silo, dan rangka baja.
- Industri Energi: Pemeriksaan permukaan pada pembangkit listrik tenaga gas dan air.
Kesimpulan
Porosity detector adalah alat penting yang tidak boleh diabaikan dalam proses kontrol kualitas, terutama di sektor industri yang mengandalkan kekuatan struktural material. Deteksi dini terhadap pori-pori atau celah pada lapisan pelapis dapat mencegah kerusakan fatal, memperpanjang usia pakai aset, serta memastikan keamanan operasional secara keseluruhan.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran jasa ataupun produk Porosity Detector, serta dapatkan juga Jasa NDT Terbaik dan berkualitas tinggi.