Dalam berbagai bidang industri mulai dari bengkel mesin, pabrik otomotif, hingga produksi perangkat medis, kualitas permukaan sangat berpengaruh terhadap kinerja produk. Tingkat kehalusan permukaan bisa memengaruhi gesekan, daya tahan aus, kekedapan sambungan, hingga umur pakai komponen. Untuk menilai hal tersebut, dibutuhkan alat ukur yang bisa memberikan data akurat, yaitu surface roughness tester atau alat ukur kekasaran permukaan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai alat Surface Roughness Tester. Mulai dari cara kerjanya, manfaatnya, serta aplikasinya dalam berbagai bidang undustri.
Apa itu Surface Roughness Tester?
Surface roughness tester adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat kehalusan atau kekasaran permukaan sebuah benda. Permukaan benda kerja biasanya tidak benar-benar rata, melainkan memiliki puncak dan cekungan yang ukurannya sangat kecil (mikro). Perbedaan kecil inilah yang disebut roughness atau kekasaran.

Terdapat dua jenis atau tipe dari alat surface roughness tester, yaitu:
- Tipe kontak (stylus): menggunakan jarum kecil dari bahan keras yang digerakkan di atas permukaan. Gerakan naik-turun jarum ini kemudian dikonversi menjadi grafik dan data angka.
- Tipe non-kontak (optik): menggunakan cahaya (seperti laser atau interferometer) untuk memindai permukaan tanpa menyentuhnya. Cocok untuk benda yang halus atau sensitif agar tidak tergores.
Kedua metode ini memiliki tujuan sama, yaitu mengubah kondisi permukaan yang tidak terlihat oleh mata telanjang menjadi angka yang bisa dibandingkan dengan standar industri.
Bagaimana Cara Kerja Surface Roughness Tester?
a) Cara kerja tipe kontak
Pada metode ini, jarum kecil digerakkan di atas permukaan benda. Saat jarum bergerak, ia mengikuti naik-turunnya permukaan, lalu perubahan posisi ini diubah menjadi sinyal listrik. Hasilnya adalah profil garis 2D yang menunjukkan kondisi permukaan.
Agar hasil lebih akurat, sinyal kemudian diproses untuk memisahkan bagian “bentuk umum” (misalnya kelengkungan benda) dengan bagian “kasar” yang ingin diukur.
b) Cara kerja tipe non-kontak
- White-Light Interferometry: memanfaatkan cahaya putih yang dipantulkan dari permukaan. Perbedaan pantulan cahaya dipakai untuk menghitung ketinggian permukaan dengan akurasi sangat tinggi.
- Confocal Laser Scanning: memakai laser dan lensa khusus untuk menangkap detail permukaan dalam bentuk peta 3D.
Kedua cara ini tidak menyentuh benda, sehingga sangat aman untuk material halus seperti lensa optik, wafer elektronik, atau lapisan tipis yang mudah tergores.
c) Parameter yang diukur
Beberapa parameter paling umum yang dihasilkan antara lain:
- Ra (Average Roughness): rata-rata deviasi (naik-turun) permukaan terhadap garis tengah.
- Rq (Root Mean Square Roughness): mirip dengan Ra, tetapi lebih sensitif terhadap puncak dan lembah yang ekstrem.
- Rz: selisih antara lima puncak tertinggi dan lima lembah terdalam, lalu dirata-ratakan.
- Rt: tinggi maksimum dari puncak tertinggi ke lembah terdalam dalam area pengukuran.
- Rsk (Skewness) dan Rku (Kurtosis): menggambarkan bentuk distribusi permukaan, apakah lebih didominasi puncak atau lembah.
Untuk pengukuran lebih detail, beberapa alat juga bisa memberikan data 3D seperti Sa (average areal roughness) atau Sq (RMS areal roughness), yang menggambarkan kondisi permukaan pada area lebih luas, bukan hanya garis tunggal.
Manfaat Surface Roughness Tester
Menggunakan alat ini memberikan banyak keuntungan, di antaranya adalah:

- Meningkatkan kinerja produk
Permukaan yang terlalu kasar bisa menyebabkan gesekan berlebih, panas, dan keausan lebih cepat. Dengan kontrol yang baik, efisiensi energi meningkat dan umur pakai komponen lebih panjang. - Menjamin kekedapan sambungan
Pada sambungan yang menggunakan gasket atau seal, kekasaran permukaan sangat menentukan kebocoran. Jika terlalu halus, seal bisa meluncur; jika terlalu kasar, bisa bocor. Dengan alat ini, tingkat kekasaran bisa diatur sesuai kebutuhan. - Menjaga konsistensi proses produksi
Alat ini membantu mendeteksi perubahan kecil pada proses pemesinan, penghalusan, atau pemolesan. Dengan begitu, masalah bisa ditemukan lebih cepat sebelum menjadi cacat produk. - Memenuhi standar internasional
Banyak standar industri menetapkan nilai kekasaran tertentu. Pengukuran dengan surface roughness tester memastikan produk memenuhi standar ini, sehingga lebih mudah diterima oleh pelanggan global.
Aplikasi Surface Roughness Tester dalam Industri
Alat ini memiliki peran penting dalam berbagai bidang industri karena mampu memberikan data akurat mengenai kualitas permukaan suatu material. Dengan hasil pengukuran yang tepat, perusahaan dapat memastikan produk mereka sesuai standar dan aman digunakan. Industri yang menggunakan alat ini diantaranya adalah:
- Industri otomotif: memastikan komponen mesin, rem, dan transmisi memiliki tingkat kekasaran yang sesuai agar performa dan keamanan tetap terjaga.
- Industri manufaktur logam: membantu mengontrol kualitas permukaan baja, aluminium, dan material logam lainnya sehingga memenuhi spesifikasi produksi.
- Industri elektronik: dipakai untuk memeriksa permukaan komponen mikro agar dapat berfungsi dengan baik tanpa hambatan arus listrik.
- Industri medis: digunakan pada pembuatan alat kesehatan seperti implan atau jarum suntik, di mana permukaan harus halus untuk keamanan pasien.
Kesimpulan
Surface roughness tester adalah alat penting untuk mengubah kondisi permukaan yang tidak terlihat oleh mata menjadi data yang jelas dan bisa diperbaiki. Baik menggunakan jarum kontak maupun metode optik, alat ini membantu memastikan produk sesuai dengan kebutuhan fungsional dan standar kualitas yang berlaku.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran produk ataupun jasa Surface Roughness Tester Terbaik dan berkualitas tinggi.