Dalam dunia teknik dan penelitian, percepatan adalah parameter yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan gaya yang dialami sebuah benda. Accelerometer bekerja dengan mendeteksi percepatan di satu atau beberapa arah (biasanya tiga arah: X, Y, dan Z). Data ini bisa dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari memantau kesehatan bangunan, menganalisis gempa bumi, hingga membantu navigasi pada robot dan kendaraan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu accelerometer, cara kerjanya, manfaatnya dalam berbagai bidang, perbedaannya dengan seismometer, hingga rekomendasi alat terbaik yang bisa Anda gunakan untuk kebutuhan monitoring getaran.
Apa Itu Accelerometer?
Accelerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan atau perubahan kecepatan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Dengan kata lain, alat ini bisa mendeteksi apakah sebuah benda bergerak, seberapa cepat perubahan geraknya, dan arah gerakannya.
Dalam bidang teknik sipil dan seismologi, accelerometer sering dipakai untuk merekam getaran besar (strong motion), misalnya ketika terjadi gempa bumi atau saat bangunan terkena beban yang cukup berat. Hasil pengukuran ini sangat berguna untuk menilai apakah struktur masih dalam kondisi aman atau tidak.
Bagaimana Cara Kerja Accelerometer?
Secara umum, ada dua jenis utama sensor alat yang bekerja dengan prinsip berbeda, yaitu:

a) Accelerometer MEMS
Jenis ini banyak digunakan dalam perangkat sehari-hari seperti ponsel pintar dan drone. Di dalamnya terdapat sebuah massa kecil yang digantung dengan pegas. Saat alat bergerak, massa ini akan bergeser sedikit sehingga mengubah jarak antara pelat konduktor. Perubahan jarak ini mengubah nilai kapasitansi listrik, lalu diolah menjadi data percepatan.
Kelebihan: ukurannya kecil, hemat daya, dan murah.
Kekurangan: tingkat ketelitian tidak setinggi accelerometer yang digunakan untuk industri.
b) Force-Balance Accelerometer (FBA)
Jenis ini lebih canggih dan biasanya dipakai untuk penelitian gempa atau pemantauan bangunan besar. Prinsip kerjanya juga menggunakan massa kecil, tetapi dilengkapi sistem umpan balik listrik. Jadi, setiap kali massa bergeser karena percepatan, sistem langsung memberikan arus listrik untuk mengembalikan massa ke posisi semula.
Jumlah arus listrik yang dipakai untuk menyeimbangkan massa itulah yang dihitung sebagai percepatan.
Kelebihan: sangat akurat, mampu mengukur getaran kecil maupun besar, serta stabil dalam jangka panjang.
Aplikasi dan Manfaat Accelerometer
Accelerometer memiliki banyak aplikasi dan manfaat, di antaranya adalah:
a) Pemantauan Bangunan dan Infrastruktur
Accelerometer dipasang di gedung tinggi, jembatan, bendungan, atau menara untuk memantau getaran akibat angin, lalu lintas, atau gempa bumi. Data ini membantu insinyur mengetahui kondisi struktur, apakah masih aman atau ada tanda kerusakan.
b) Seismologi dan Mitigasi Bencana
Alat ini dipakai dalam jaringan sensor gempa untuk merekam guncangan. Informasi ini digunakan untuk membuat peta intensitas gempa, peringatan dini, serta memperbaiki desain bangunan tahan gempa.
c) Industri dan Mesin
Dalam dunia industri, accelerometer dipasang di mesin untuk mendeteksi getaran yang tidak normal, seperti ketidakseimbangan rotor atau kerusakan bantalan. Dengan begitu, perawatan bisa dilakukan sebelum mesin benar-benar rusak.
d) Perangkat Elektronik dan Transportasi
Smartphone, konsol game, drone, hingga mobil modern menggunakan accelerometer untuk berbagai fungsi, seperti mendeteksi arah layar, menjaga kestabilan terbang, atau membantu sistem navigasi.
Apakah Accelerometer Sama dengan Seismometer?
Banyak orang mengira accelerometer dan seismometer adalah alat yang sama. Sebenarnya keduanya berbeda meski tujuannya sama, yaitu mengukur gerakan tanah.
- Seismometer umumnya digunakan untuk mendeteksi gelombang gempa yang kecil dan frekuensi rendah.
- Accelerometer digunakan untuk merekam guncangan besar dan frekuensi tinggi.
Jadi, bisa dikatakan accelerometer adalah salah satu jenis seismometer yang lebih cocok untuk merekam getaran kuat, seperti gempa bumi besar atau getaran pada bangunan.
Rekomendasi Alat yang Cocok dengan Kebutuhan Anda

GEOBIT Instruments — GEOfba200 Force-Balance Accelerometer
GEOfba200 digunakan untuk mengukur getaran tanah dan struktur secara presisi. Alat ini mampu merekam percepatan di tiga arah (X, Y, Z) sekaligus, sehingga memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana sebuah struktur merespons getaran.
Parameter yang Diukur:
- Parameter yang diukur oleh sensor accelerometer meliputi percepatan tanah atau struktur yang terkena getaran, spektrum frekuensi getaran yang bermanfaat untuk mengetahui resonansi suatu bangunan, serta besarnya guncangan yang terjadi.
- Misalnya, saat gempa bumi, besarnya guncangan dapat direkam dalam bentuk Peak Ground Acceleration (PGA) sehingga memberikan gambaran jelas mengenai intensitas getaran yang dialami.
Keunggulan:
- Sensitivitas tinggi dengan tingkat kebisingan (noise) yang sangat rendah.
- Mampu bekerja pada rentang frekuensi luas, dari getaran kecil hingga guncangan besar.
- Hasil pengukuran stabil dan akurat.
- Cocok untuk dipasang di gedung tinggi, jembatan, bendungan, maupun sebagai bagian dari jaringan sensor gempa.
Aplikasi:
- Pemantauan Gedung – dipasang di beberapa lantai untuk memantau reaksi bangunan terhadap gempa.
- Jembatan dan Bendungan – memantau getaran akibat lalu lintas atau tekanan air.
- Jaringan Pemantauan Gempa – bagian dari sistem peringatan dini bencana.
- Industri – mendeteksi masalah pada mesin berputar.
Kesimpulan
Accelerometer adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur percepatan dan getaran. Alat ini banyak digunakan di berbagai bidang, mulai dari perangkat sehari-hari, industri, hingga penelitian gempa dan pemantauan bangunan. Perbedaannya dengan seismometer terletak pada jenis getaran yang diukur: accelerometer lebih cocok untuk mengukur guncangan kuat, sedangkan seismometer untuk getaran kecil dan jangka panjang.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran produk ataupun jasa Sensor Accelerometer Terbaik dan berkualitas tinggi.