Dalam industri, terutama yang melibatkan sistem pipa, tangki, atau peralatan bertekanan, pengujian terhadap kekuatan dan kebocoran sangat penting untuk menjamin keamanan. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah pneumatic test, yaitu pengujian tekanan menggunakan udara atau gas untuk memastikan sistem tertutup rapat dan dapat menahan tekanan kerja dengan baik.

Apa Itu Pneumatic Test?

Pneumatic test adalah metode pengujian tekanan pada pipa, tangki, atau peralatan tertutup dengan menggunakan udara atau gas. Tujuannya untuk memastikan sistem tidak bocor dan mampu menahan tekanan kerja sesuai standar. Pengujian ini biasanya dipilih ketika pengujian dengan air tidak memungkinkan, seperti pada peralatan yang tidak boleh terkena cairan atau sulit dikeringkan.

Prosesnya dilakukan dengan memasukkan udara secara bertahap ke dalam sistem hingga mencapai tekanan tertentu, lalu tekanan tersebut dipantau untuk melihat apakah terjadi penurunan. Jika tekanan stabil, berarti sistem aman dan bebas kebocoran. Karena melibatkan udara bertekanan tinggi, pengujian ini harus dilakukan oleh tenaga ahli dengan prosedur keselamatan yang ketat.

Mengapa Pneumatic Test Itu Penting?

Pneumatic test memiliki peran besar dalam memastikan keamanan sistem bertekanan. Beberapa alasan mengapa pengujian ini sangat penting antara lain:

a. Mendeteksi Kebocoran Sejak Dini

Kebocoran kecil sekalipun dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari segi keselamatan maupun biaya. Dengan melakukan pneumatic test, kebocoran bisa diketahui sebelum sistem dijalankan secara penuh.

b. Menghindari Risiko Kontaminasi

Pada beberapa peralatan seperti pipa gas, alat medis, atau sistem yang berhubungan dengan bahan kimia, air dari pengujian hidrostatik dapat menimbulkan kontaminasi. Pneumatic test yang menggunakan udara atau gas kering tidak menimbulkan masalah tersebut.

c. Cocok untuk Peralatan yang Sensitif terhadap Air

Beberapa material mudah berkarat atau rusak bila terkena air. Dengan pengujian berbasis udara, peralatan akan tetap kering dan aman.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Melakukan Pneumatic Test

Melakukan pneumatic test tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar pengujian berlangsung aman dan hasilnya akurat. Berikut penjelasannya:

a. Menentukan Tekanan Uji yang Sesuai

Tekanan uji tidak boleh terlalu tinggi agar tidak merusak sistem. Umumnya, tekanan yang digunakan sekitar 1,1 hingga 1,5 kali dari tekanan kerja normal. Nilai ini harus sesuai dengan petunjuk teknis atau standar pabrik pembuat peralatan.

b. Memilih Jenis Gas yang Aman

Meskipun udara bisa digunakan, dalam beberapa kasus disarankan memakai gas inert seperti nitrogen. Gas inert tidak mudah bereaksi dengan bahan lain, sehingga lebih aman bila terjadi kebocoran.

c. Menaikkan Tekanan Secara Bertahap

Tekanan harus dinaikkan perlahan. Misalnya, diawali dari 50% tekanan uji, kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit hingga mencapai nilai maksimum. Cara ini mencegah tekanan mendadak yang dapat merusak sambungan pipa.

d. Menetapkan Area Aman (Zona Larangan)

Selama pengujian, hanya petugas tertentu yang boleh berada di dekat area pengujian. Area sekitar sistem harus dibatasi dan diberi tanda peringatan, karena jika terjadi kegagalan tekanan, udara bertekanan bisa menyebabkan ledakan atau pecahan logam berterbangan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pneumatic Test?

Pneumatic test tidak dilakukan sembarangan waktu. Ada beberapa kondisi tertentu yang membuat metode ini menjadi pilihan utama, diantaranya adalah:

a. Ketika Pengujian dengan Air Tidak Bisa Dilakukan

Beberapa sistem tidak boleh terkena air karena alasan teknis atau keamanan. Misalnya, sistem pipa gas, sistem udara tekan, atau peralatan yang akan digunakan di ruang steril. Dalam kondisi seperti ini, pengujian dengan udara lebih aman dan efektif.

b. Untuk Uji Kebocoran Awal

Pneumatic test sering digunakan sebagai uji kebocoran awal sebelum dilakukan pengujian utama dengan air. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem sudah benar-benar tertutup rapat dan tidak ada kebocoran besar yang bisa membahayakan saat pengujian air dilakukan.

c. Untuk Material yang Mudah Berkarat

Jika sistem terbuat dari bahan yang mudah berkarat, seperti baja ringan atau logam yang belum dilapisi pelindung, sebaiknya tidak diuji dengan air. Penggunaan udara atau gas dapat mencegah terjadinya karat dan memperpanjang umur material.

d. Pada Lokasi yang Sulit Dijangkau

Di beberapa area proyek, tidak tersedia cukup air atau fasilitas pembuangan. Dalam situasi ini, pneumatic test menjadi pilihan yang cocok karena hanya memerlukan suplai udara dari kompresor.

Kesimpulan

Jasa pneumatic test merupakan solusi penting untuk memastikan sistem pipa, tangki, atau peralatan bertekanan bekerja dengan aman dan bebas kebocoran. Pengujian ini menggunakan udara atau gas untuk menggantikan air, terutama jika sistem tidak memungkinkan dilakukan pengujian hidrostatik.

PT Samudra Teknik Solusindo menyediakan layanan jasa Pneumatic Test dan jasa Non Destructive Test lainnya dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran  jasa Pneumatic test ataupun jasa NDT Terbaik dan berkualitas tinggi.

PT. Samudra Teknik Solusindo

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *