Saat membicarakan gempa bumi, kita sering mendengar istilah seismometer, seismograf, dan seismogram. Banyak orang mengira ketiganya adalah hal yang sama, padahal sebenarnya berbeda. Perbedaannya cukup penting, apalagi jika Anda bekerja di bidang kebencanaan, penelitian geologi, atau ingin memahami cara kerja alat pendeteksi gempa.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa arti masing-masing istilah, perbedaan di antara ketiganya, serta rekomendasi alat Pengukur Seismik atau Seismometer yang cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan pemantauan gempa.
Apa Itu Seismometer, Seismograf, dan Seismogram?
Seismometer
Seismometer adalah alat sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur getaran tanah. Alat ini biasanya dipasang di permukaan atau di dalam tanah untuk menangkap gelombang gempa bumi. Seismometer modern bisa mengukur getaran dari tiga arah sekaligus: utara–selatan, timur–barat, dan atas–bawah. Data dari seismometer digunakan untuk mengetahui kekuatan, lokasi, dan jenis gelombang gempa.
Seismograf
Seismograf adalah sistem perekam gempa. Di dalamnya sudah ada seismometer sebagai sensornya, plus perangkat untuk menyimpan dan menampilkan hasil pengukuran. Dulu, seismograf mencatat getaran gempa di atas kertas berbentuk garis bergelombang. Sekarang, hampir semua seismograf modern sudah digital, sehingga datanya bisa dilihat langsung di komputer atau bahkan secara online.
Seismogram
Seismogram adalah hasil rekaman dari seismograf. Bentuknya seperti grafik dengan garis yang naik turun mengikuti getaran tanah. Dari seismogram, ahli gempa bisa melihat kapan gelombang pertama datang, seberapa besar amplitudonya, dan berapa lama getaran terjadi.
Perbedaan Seismometer, Seismograf, dan Seismogram
Aspek | Seismometer | Seismograf | Seismogram |
---|---|---|---|
Peran utama | Sensor yang mendeteksi gerakan tanah (3-komponen umum) | Sistem perekaman (sensor + digitizer/komputer + penyimpanan/telemetri) | Data/rekaman gerakan tanah pada titik tertentu |
Bentuk/Komponen | Elemen sensor (mis. force-balance velocity sensor, geophone, akselerometer) | Rangkaian lengkap: sensor, digitizer 24/32-bit, GPS/NTP timing, software, jaringan | Berkas/grafik waktu–amplitudo (digital MiniSEED, tampilan helicorder) |
Output | Sinyal analog/digital proporsional ke kecepatan/akselerasi tanah | File data, stream real-time, metadata stasiun | Grafik “wiggle” menampilkan kedatangan P, S, gelombang permukaan |
Contoh Fungsi | Mendeteksi mikroseismik, merekam gempa lokal/regional | Akuisisi data, sinkronisasi waktu, telemetri, penyimpanan, monitoring | Analisis fase, magnitudo (via amplitudo), durasi, spektrum |
Kaitan dengan Waktu | Alat fisik yang bekerja kontinu | Sistem yang mengelola data secara real-time/offline | Representasi kejadian terhadap waktu (sumbu-X = waktu; sumbu-Y = amplitudo) |
Status di Era Modern | Biasanya 3C, rentang periode lebar, daya rendah | Digital, berbasis jaringan, protokol SeedLink/earthworm | Digital (bukan kertas), dapat ditampilkan daring |
Singkatnya: Seismometer adalah alat sensornya, Seismograf adalah sistem perekamnya, dan Seismogram adalah hasil rekamannya.
Rekomendasi Seismometer yang Sesuai Dengan Kebutuhan Anda

GEOBIT Instruments – GEOtiny10 Compact Digital Seismometer
Jika Anda membutuhkan alat pendeteksi gempa yang ringkas, hemat daya, dan akurat, GEOtiny10 adalah pilihan tepat. Alat ini sudah menggabungkan sensor kecepatan getaran (velocity sensor), sensor percepatan (accelerometer), perekam digital 24-bit, dan sistem operasi Linux dalam satu paket kecil.
Fungsi Utama
- Mendeteksi gempa lokal maupun regional.
- Memantau gempa kecil (mikroseismik) dan susulan (aftershock).
- Digunakan untuk penelitian seismologi, pemantauan bangunan, jembatan, atau bendungan.
- Mendukung telemetri real-time, sehingga data bisa langsung dipantau dari jarak jauh.
Parameter yang Diukur
- Kecepatan getaran tanah pada rentang periode 10 detik – 98 Hz.
- Percepatan tanah pada rentang DC – 550 Hz.
- Sinkronisasi waktu menggunakan GPS atau NTP agar data dari berbagai lokasi dapat dibandingkan dengan akurat.
- Status kesehatan perangkat (SOH) dan metadata pengukuran.
Keunggulan alat GEOtiny10
- Semua dalam satu: Sensor + perekam + telemetri.
- Kinerja tinggi: Rentang pengukuran lebar, dynamic range tinggi, dan sensitivitas sangat baik.
- Tahan cuaca: Desain IP67, dapat digunakan di suhu -20°C hingga +70°C.
- Hemat daya: Cocok untuk pemasangan dengan tenaga surya.
- Mudah dipasang: Bentuk ringkas memudahkan penempatan, bahkan bisa ditanam di tanah untuk mengurangi gangguan.
Aplikasi dari alat
- Jaringan Mikroseismik di Area Industri – Memantau getaran kecil akibat aktivitas tambang atau pengeboran.
- Survei Gempa Susulan – Memetakan lokasi gempa susulan setelah gempa utama.
- Pemantauan Struktur – Merekam getaran pada jembatan atau bangunan tinggi untuk analisis keamanan.
- Edukasi – Dipakai di sekolah atau universitas untuk mempelajari gempa secara langsung.
Kesimpulan
Memahami perbedaan seismometer, seismograf, dan seismogram sangat penting agar kita tahu bagaimana proses pendeteksian gempa bekerja. Seismometer adalah sensornya, seismograf adalah sistem perekamnya, dan seismogram adalah hasil rekamannya.
Untuk kebutuhan pemantauan gempa yang akurat, praktis, dan tahan lama, GEOBIT GEOtiny10 Compact Digital Seismometer menjadi pilihan yang sangat layak. Dengan ukurannya yang kecil, konsumsi daya rendah, dan kemampuan merekam getaran dari yang sangat lemah hingga sangat kuat, alat ini cocok digunakan baik untuk penelitian, maupun pemantauan bencana.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran produk ataupun jasa Seismometer Terbaik dan berkualitas tinggi.